Jumat, 23 September 2011

Sosok Seorang Da’i Yang Ideal

dakwah mempunyai kedudukan sangat tinggi dalam agama. Demikian juga dengan para juru dakwah, sebagaimana dipaparkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam KitabNya :

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung" [Ali Imran:104]

Seorang da’i menghendaki dakwahnya membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan, maka selayaknya menghiasi pribadinya dengan akhlak yang merupakan sebagian faktor utama yang dapat mendukung keberhasilan dakwahnya, di antaranya sebagai berikut ini:

Pertama : Ikhlas Dalam Berdakwah.
Motivasi utama bagi seorang da’i tatkala berdakwah ialah rasa cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, kepada agamaNya, kepada sesamanya, mengharapkan kebaikan untuk orang yang didakwahi. Keikhlasan da’i dalam dakwahnya, merupakan perkara yang paling penting bagi keberhasilan dakwahnya.

Kedua : Ilmu.
Tentang ilmu, ini meliputi tiga perkara :
a). Ilmu agama.
Seorang da’i harus mengetahui syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan hukum-hukum yang berkaitan dengannya, sehingga mampu berdakwah di atas ilmu dan hujjah.
b). Ilmu tentang keadaan orang yang hendak didakwahinya.
Dengan mengetahui keadaan orang yang hendak didakwahinya, sehingga seorang da’i sudah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi medan dakwah di depannya.
c). Seorang da’i hendaklah mengetahui ilmu tentang metode dakwah.

Ketiga : Beramal Dengan Apa Yang Didakwahkan.
Ini merupakan sifat yang wajib dimiliki seorang da’i. Dia harus menjadi suri tauladan bagi orang lain tentang apa yang didakwahkannya, sehingga bukan termasuk orang yang mengajak kepada kebaikan namun justru dia meninggalkannya; mencegah dari sesuatu, namun dia sendiri melakukannya. Orang seperti ini termasuk golongan orang-orang yang merugi.

Keempat : Hikmah.
Secara ringkas, makna hikmah adalah tepat dalam ucapan dan sikap, dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Seorang da’i harus mempunyai kearifan dalam dakwahnya. Yaitu dengan menggunakan cara yang terbaik sesuai dengan keadaan dan tempatnya, karena manusia tidak memiliki cara yang sama dalam berfikir, tingkat pemahaman dan tabiatnya.

Kelima : Sabar.
Ini merupakan tiang utama penopang keberhasilan dakwah. Seorang da’i pasti akan mendapatkan gangguan dalam dakwahnya, apabila dia menjelaskan tentang haramnya syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjelaskan berbagai macam kesyrikan yang terjadi di masyarakat. Orang-orang musrik akan bangkit menghadang dan menentang dakwahnya