Sabtu, 14 April 2012

Dakwah Ibarat Kipas

Aktivis dakwah yang sering di kenal dengan da'i seperti kita ibaratkan aktivitasnya sebuah kipas, di mana kipas tersebut yang memiliki ruh. Ia bergerak dan berputar bukan karena terpaksa, seperti kipas yang mesti berputar hanya karena tombol “ON” telah di pencet dari tubuhnya. Dai bergerak dan bekerja dengan energi yang jauh lebih besar, jauh lebih dahsyat. Energi cinta dan kasih akan Rabbnya. Bila ada energi lain yang menggerakanmu, tak lagi kenyamanan yang kan dirasakan objek dakwahmu. Tak ada lagi kesejukan yang berbuah ketenteraman, justru angin-angin panas yang keluar dari kipas yang membuat diri makin gerah, karena ruh-ruh rahmah tak lagi tercurah.
Banyak dari aktivis dakwah, yang bergerak karena sebab lain, mementingkan dirinya, menghitung untung rugi dunia, bahkan hanya demi pasangan hidupnya, layaknya ia sedang berbisnis dengan sesamanya. Jangan kau tertipu, cukuplah Allah dan Rasul menjadi mitra bisnismu. Lupakan keuntungan dunia yang menipumu. Jauhkan!!, jangan sampai ia merongrong dalam hatimu!
Dai akan merasa bosan dan lelah akan jalan hidupnya, yang ‘HANYA’ tercurahkan untuk dakwahnya. Berkutat untuk hal-hal serupa, layaknya kipas angin yang hanya bergerak dan berputar dalam lingkaran yang sama. Biarkanlah kebosanan dan kelelahan itu hinggap, tapi tak usah kau hiraukan, karena orang-orang disekitarmu merasa nyaman dan sejuk akan kehadiranmu. Ya, semestinya kehadiran seorang dai membawa ketenteraman, karena ia datang membawa solusi. Namun bila pergerakanmu justru membawa kegerahan, sesak dan kepanasan bagi sekelilingmu, coba renungkanlah.. Barangkali ada yang salah dengan caramu. Bila kehadiranmu justru berbuah perpecahan dan saling hujat ada yang salah dengan dakwahmu.

Fastabiqul Khoirot yuks......!!!!!

Tidur Islami Ala Rasulullah

Pada dasarnya tidur adalah mengembalikan vitalitas tubuh, merelaksasikan atau mengistirahatkan otot-otot dan memperbaharui sel-sel yang rusak. Pernyataan tersebut bukanlah tidak beralasan, akan tetapi hal ini seperti yang dipaparkan dalam surat An-Naba’, “Dan Kami jadikan tidurmu sebagai pelepas lelah bagimu.” Dengan kata lain tidur merupakan kebutuhan yang tidak bisa tidak. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan tidur akan sangat banyak manfaat yang dapat kita ambil darinya.

Oleh sebab itu, hendaknya setiap orang dapat menghindarkan tidur yang mubazir alias sia-sia. Akan tetapi kecendrungan hasrat manusia untuk tidur lagi dan lagi sulit diredam. Banyak yang salah kaprah dengan tidur sebagai istirahat. Hendaknya tidur yang notabene dapat melupakan beban masalah sesaat itu sangat berkualitas dan juga diridhoi-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan bagaimana tidur yang berkualitas. Tidur berkualitas mengacu pada pola hidup sehat nan islami.

Bagaimana tidur sehat ala Rasulullah? Berikut ini adalah tipsnya. Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak atau menggosok gigi. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehingga mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur untuk membersihkan tempat tidur agar tidur terasa nyaman. Jangan sampai lupa berdo’a dan berdzikir. Dengan berdo’a dan berzikir Insya Allah terhindar dari mimpi buruk.

Cara tidur pun sarat makna. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien, yaitu makanan berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap sesuai dengan aturannya. Lalu beralih ke sebalah kiri sebentar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke liver, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat terurai lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.

Sedangkan tidur bertumpu pada sisi kiri badan adalah berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menghimpit posisi jantung akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu. Tidur miring ke posisi kiri mengakibatkan seseorang mengalami mimpi buruk. Dan janganlah tidur tertelungkup atau tengkurap, Allah sangat murka dengan posisi tidur seperti itu. Sedangkan tidur dengan posisi tertelentang akan mengakibatkan masalah bagi tulang belakang, yaitu dapat menekan atau menyesakkan tulang belakang.

Tips lainnya adalah tidur jangan terlalu malam, apalagi begadang mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat Isya’) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, Rasulullah pun menganjurkan kepada kita untuk bangun di awal hari yaitu pagi hari sebelum subuh. Manfaat yang akan diperoleh dari aktifitas ini di antaranya adalah kita dapat menghirup udara segar di pagi hari sembari mempersiapkan diri untuk melangkahkan kaki menuju masjid melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah. Hal ini tentunya juga bernilai pahala, dan lebih dari itu adalah kesehatan bagi kita.

Jika telah mengikuti apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya apa yang diharapkan dari tidur berkualitas pun mudah didapat dan kesehatan akan tetap terjaga. Dan waktu subuh yang penuh berkah pun tidak terlewatkan dengan percuma.

(di kutip dari http://www.fimadani.com)